Pada sebuah perubahan signifikan, pemerintahan Trump secara terbuka mengalihkan fokus narasi mengenai asal-usul pandemi COVID-19. Dari yang sebelumnya menekankan penyebaran alami, kini Gedung Putih mengarahkan perhatian pada teori kebocoran laboratorium di Wuhan, China.

Pergeseran ini terlihat jelas dalam pembaruan situs web resmi pemerintah AS tentang COVID-19. Situs tersebut, yang sebelumnya memberikan informasi tentang virus dan cara penyebarannya, kini menyoroti kemungkinan bahwa virus tersebut berasal dari Institut Virologi Wuhan.

Teori kebocoran laboratorium, yang sempat dianggap sebagai teori konspirasi, kini mendapatkan daya tarik yang lebih besar di kalangan pejabat tinggi AS. Mereka menuntut penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan asal-usul pasti virus tersebut. Kita perlu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, kata seorang pejabat senior yang tidak mau disebutkan namanya.

Perubahan narasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Pemerintahan Trump telah berulang kali menyalahkan China atas pandemi tersebut, menuduh Beijing menutupi informasi penting pada tahap awal wabah. China harus bertanggung jawab, tegas Presiden Trump dalam beberapa kesempatan.

Namun, para ilmuwan dan ahli epidemiologi memperingatkan agar tidak terburu-buru mengambil kesimpulan. Mereka menekankan bahwa bukti yang ada saat ini masih belum meyakinkan dan bahwa penyelidikan yang komprehensif dan transparan diperlukan untuk menentukan asal-usul virus secara definitif. Kita harus mengikuti sains, kata Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

Berikut adalah tabel perbandingan antara teori penyebaran alami dan teori kebocoran laboratorium:

Perubahan narasi oleh pemerintahan Trump ini kemungkinan akan semakin memperburuk hubungan AS-China dan memicu perdebatan lebih lanjut tentang asal-usul pandemi COVID-19. Tanggal artikel ini ditulis adalah 26 Oktober 2023.