:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4864264/original/091219600_1718418554-daad1f6f-6a20-4974-8d5a-4a36bba61519.jpg)
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu melawan narasi negatif yang menggambarkan masa depan Indonesia suram. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap berbagai tantangan dan isu yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Menurut beliau, semangat kebersamaan dan gotong royong adalah kunci utama untuk mengatasi segala rintangan. Narasi pesimistik hanya akan melemahkan mental dan semangat juang bangsa. Sebaliknya, optimisme dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri akan mendorong kemajuan dan pembangunan.
MUI menekankan pentingnya peran seluruh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan generasi muda, dalam menyebarkan pesan positif dan membangun narasi yang konstruktif. Media massa juga diharapkan dapat berperan aktif dalam menyajikan informasi yang berimbang dan menghindari pemberitaan yang provokatif.
Lebih lanjut, Waketum MUI mengajak seluruh umat beragama untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat. Perbedaan pandangan dan keyakinan adalah sebuah keniscayaan, namun perbedaan tersebut tidak boleh menjadi sumber konflik. Dialog dan komunikasi yang baik adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perbedaan dan mencapai kesepahaman.
Pada tanggal 16 November 2024, MUI kembali menyerukan agar seluruh masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Indonesia harus terus maju dan berkembang. Jangan biarkan narasi gelap menghalangi kita mencapai cita-cita bangsa, tegasnya.